Friday, December 28, 2012

APLIKASI OCEANOGRAFI DALAM BIOLOGI


Oseanografi (berasal dari bahasa Yunani oceanos yang berarti laut dan graphos yang berarti gambaran atau deskripsi juga disebut oseanologi atau ilmu kelautan) adalah cabang dari ilmu bumi yang mempelajari segala aspek dari samudera dan lautan. Secara sederhana oseanografi dapat diartikan sebagai gambaran atau deskripsi tentang laut. Dalam bahasa lain yang lebih lengkap, oseanografi dapat diartikan sebagai studi dan penjelajahan (eksplorasi) ilmiah mengenai laut dan segala fenomenanya. Laut sendiri adalah bagian dari hidrosfer. Seperti diketahui bahwa bumi terdiri dari bagian padat yang disebut litosfer, bagian cair yang disebut hidrosfer dan bagian gas yang disebut atmosfer. Sementara itu bagian yang berkaitan dengan sistem ekologi seluruh makhluk hidup penghuni planet Bumi dikelompokkan ke dalam biosfer. Para ahli oseanografi mempelajari berbagai topik, termasuk organisme laut dan dinamika ekosistem; arus samudera, ombak, dan dinamika fluida geofisika; tektonik lempeng dan geologi dasar laut; dan aliran berbagai zat kimia dan sifat fisik didalam samudera dan pada batas-batasnya. Topik beragam ini menunjukkan berbagai disiplin yang digabungkan oleh ahli oceanografi untuk memperluas pengetahuan mengenai samudera dan memahami proses di dalamnya: biologi, kimia, geologi, meteorologi, dan fisika. Beberapa sumber lain berpendapat bahwa ada perbedaan mendasar yang membedakan antara oseanografi dan oseanologi.
Oseanografi adalah bagian dari ilmu kebumian atau earth sciences yang mempelajari laut,samudra beserta isi dan apa yang berada di dalamnya hingga ke kerak samuderanya. Secara umum, oseanografi dapat dikelompokkan ke dalam 4 (empat) bidang ilmu utama yaitu: geologi oseanografi yang mempelajari lantai samudera atau litosfer di bawah laut; fisika oseanografi yang mempelajari masalah-masalah fisis laut seperti arus, gelombang, pasang surut dan temperatur air laut; kimia oseanografi yang mempelajari masalah-masalah kimiawi di laut, dan yang terakhir biologi oseanografi yang mempelajari masalah-masalah yang berkaitan dengan flora dan fauna atau biota di laut. Studi menyeluruh (komprehensif) mengenai laut dimulai pertama kali dengan dilakukannya ekspedisi Challenger (1872-1876) yang dipimpin oleh naturalis bernama C.W. Thomson (yang berkebangsaan Skotlandia) dan John Murray (yang berkebangsaan Kanada). Istilah Oseanografi sendiri digunakan oleh mereka di dalam laporan yang diedit oleh Murray. Selanjutnya Murray menjadi pemimpin dalam studi berikutnya mengenai sedimen laut. Keberhasilan dari ekspedisi Challenger dan pentingnya ilmu pengetahuan tentang laut dalam perkapalan/perhubungan laut, perikanan, kabel laut dan studi mengenai iklim akhirnya membawa banyak negara untuk melakukan ekspedisi-ekspedisi berikutnya. Organisasi oseanografi internasional yang pertama kali didirikan adalah The International Council for the Exploration of the Sea (1901). Para ahli paleoklimatologi menggunakan berbagai macam keahlian untuk sampai pada teori dan kesimpulan mereka. Glasier dan kubah es banyak digunakan sebagai sumber data dalam paleoklimatologi. Es pada glasier mengeras dalam pola yang dapat diidentifikasikan, dimana setiap tahunnya meninggalkan suatu lapisan penciri pada inti es.
Dari awal baru-baru ini, biologi oseanografi bergerak cepat melalui "deskriptif" periode, di mana banyak diketahui keanekaragaman taksonomi spesies laut tercatat, banyak spesies 'perilaku (adaptasi reproduksi, perilaku makan, dll) yang ditandai, dan geografis dan kedalaman distribusi untuk berbagai spesies yang ada batasnya. Di usia kita sekarang "kuantifikasi," biologi kelautan menafsirkan dan menerapkan terus meningkat kekayaan pengetahuan tentang biologi organisme laut ke laut lingkungan. Upaya-upaya ini termasuk (namun tidak terbatas pada) tujuan luas berikut:
• untuk sepenuhnya menggambarkan keragaman spesies laut masyarakat, dari yang terkecil mikroskopis formulir kepada individu terbesar;
• untuk memperluas pengamatan luas permukaan spesies yang tinggal di laut dalam, dan untuk memperoleh gambaran yang lebih akurat dari distribusi, kelimpahan, dan kegiatan ini -hidup dalam bentuk-bentuk;
• untuk menentukan kimia, fisik, dan faktor-faktor biologis yang mengendalikan setiap spesies ' hidup di laut, dan untuk memahami peran masing-masing spesies dalam kompleks laut masyarakat (tujuan ini memerlukan pemahaman yang menyeluruh setiap spesies ' dasar biologi, makan dan perilaku reproduksi, tingkat pertumbuhan, fisiologi, kesuburan, dll); dan
• untuk mengukur aliran energi dan unsur-unsur melalui jaring makanan laut, oleh coba menyelidiki dan model matematis komunitas ini.
Dalam banyak hal, biologi oseanografi seperti yang dipraktekkan saat ini masih mencakup tiga usia penemuan, deskripsi, dan kuantifikasi. Baru ditemukan spesies yang terus-menerus dijelaskan dalam literatur, dan penemuan besar masih menunggu kami. Hal ini terutama berlaku bagi studi deep-organisme laut
Sebagai contoh, para ahli kelautan fisik saat ini bekerja dengan biologi kelautan dan samudra insinyur dalam multi-institusi, lembaga penelitian multi-inisiatif tahu sebagai ECOHAB (kependekan dari ganggang berbahaya ekologi bunga).Teluk Maine ECOHAB bagian dari proyek ini adalah mencari untuk menentukan sumber dan distribusi sel-sel Alexandrium (Alexandrium adalah organisme yang menyebabkan keracunan kerang lumpuh, PSP, dan dianggap salah satu dari beberapa ganggang berbahaya mekar, sekali disebut sebagai "pasang merah . "), dan peran arus laut dan bulu dalam mengangkut nearshore sel untuk daerah di mana mereka" mekar "dan menjadi beracun, keracunan kerang. Oceanografi dibutuhkan untuk mempelajari arus laut.
Adapun Chaidir dari BPPT dalam Ekspedisi Palung Jawa akan meneliti mikrobiologi laut dalam. Obyek penelitiannya adalah bentos yang diambil dari dasar laut dalam. Dijelaskannya, bakteri yang ditemukan di laut dalam memiliki keunggulan karena dapat bertahan dalam kondisi yang ekstrem, yaitu pada tekanan tinggi dan salinitas tinggi, serta suhu yang rendah.
Untuk setiap penurunan 100-200 meter dari permukaan laut, tekanan akan turun hingga satu atmosfer. Maka, untuk kedalaman hingga 6.500 meter tekanannya mencapai 650 atmosfer. Selain itu, di laut dalam juga tidak ada sinar Matahari dan oksigen atau hidup dalam kondisi anaerob.
Bakteri yang hidup di lingkungan ekstrem itu termasuk golongan extromophil, dan kini tengah diteliti untuk aplikasinya di bidang industri. Bakteri ini dapat menghasilkan enzim atau protein dan dapat bekerja pada suhu tinggi di atas 90 derajat Celsius. Bakteri kemungkinan digunakan untuk reagen genetika dalam rekayasa genetika.
Ia juga akan meneliti sponge yang bersimbiose dengan mikro-organisme. Senyawa yang diproduksi biota di laut dalam ini diduga merupakan senyawa aktif baru yang dapat dimanfaatkan untuk tujuan farmasi atau pertanian.
Arus mempunyai pengaruh positif maupun negatif terhadap kehidupan biota perairan. Arus dapat mengakibatkan rusaknya jaringan-jaringan jasad hidup yang tumbuh di daerah itu dan partikel-partikel dalam suspensi dapat menghasilkan pengikisan. Di perairan dengan dasar berlumpur, arus dapat mengaduk endapan lumpur sehingga mengakibatkan kekeruhan air dan mematikan organisme air. Kekeruhan bisa mengurangi penetrasi sinar matahari, dan karenanya mengurangi aktivitas fotosintesa. Manfaat dari arus bagi banyak biota adalah menyangkut penambahan makanan bagi biotabiota tersebut dan pembuangan kotoran-kotorannya. Untuk algae kekurangan zatzat kimia dan CO2 dapat dipenuhi. Sedangkan bagi binatang CO2 dan produkproduk sisa dapat disingkirkan dan O2 tetap tersedia. Arus juga memainkan peranan penting bagi penyebaran plankton, baik holoplankton maupun meroplankton. Terutama bagi golongan meroplankton yang terdiri dari telur-telur dan burayak-burayak avertebrata dasar dan ikan-ikan. Mereka mempunyai kesempatan menghindari persaingan makanan dengan induk-induknya terutama yang hidup menempel seperti teritip (Belanus spp) dan kerang hijau (Mytilus viridis).
Kebutuhan untuk memohon oseanografi niscaya akan meningkatkan pengetahuan sebagai pelanggaran manusia pada lingkungan laut meningkat. Misalnya, daya saing komersial modern manfaat usaha perikanan dari luas informasi tentang biologi spesies target. Informasi ini dapat membantu aquaculturist mengatasi penyakit, menghilangkan atau menghambat predasi oleh invasi spesies, dan mengoptimalkan jadwal makan dan pembuangan sampah. Dalam mengelola populasi bebas, kuota pada ukuran dan nomor dari finfish atau kerang yang dapat diambil dari lokal mencerminkan ilmiah terbaik prediksi dari kerugian yang populasi ini dapat bertahan dan masih tetap sehat. Ini prediksi memperhitungkan spesies kemampuan reproduksi, predasi alami kerugian, umur panjang, dan fisik dan faktor meteorology
Oseanografi biologi memainkan peran sentral dalam menilai dampak manusia pada lingkungan kita. Joint Global Ocean Flux Study (JGOFS, Oceanus Musim Semi 1992) adalah penting multinasional program yang dirancang untuk memeriksa peran laut dalam siklus karbon global. Meskipun studi ini adalah terutama "murni" penelitian, salah satu tujuan JGOFS yang terakhir adalah untuk dapat memprediksi bagaimana mungkin merespons laut sebagai karbon dioksida-isi dari atmosfer bumi meningkat. Karena karbon adalah komponen utama dari jaringan yang hidup, keberhasilan program JGOFS mengandalkan pada pemahaman proses-proses biologis mengontrol pergerakan karbon melalui makanan kelautan webs.
Meninjau aplikasi praktis ini, jelas betapa pentingnya oseanografi biologi dalam membahas masa depan planet kita. Para peneliti dalam berbagai aspek biologis oseanografi berbagi tujuan umum: Kita berusaha untuk mengerti bagaimana fungsi laut, define batas dari kemampuan untuk menyerap kegiatan kita, dan memastikan bahwa kita tidak melebihi batas-batas tersebut.
Pada akhirnya pengetahuan ini sangat penting untuk kesehatan terus laut, planet, dan masa depan sendiri.

No comments:

Post a Comment