Semua berawal dari waktu itu….
Dulu....
Pertama kita bertemu mulut serasa terkunci bagai jarum yang menari-nari di atas lidah yang penuh dengan dosa-dosa yang luar biasa besarnya. Rasa takut dan malu berpadu menjadi satu membelenggu keberanian dan rasa ingin tahu siapa kamu, kamu, dan kamu.
Seiring dengan berjalannya waktu….
Goresan-goresan tinta perpecahan dan persatuan di atas lembaran-lembaran putih kehidupan mulai kita alami bersama. Suka-duka maupun sedih-senang kita terjang bersama. Meskipun terkadang kita banyak mengeluh tentang tugas-tugas yang ada. Akan tetapi, kebersamaan kita lah yang membuat kita bisa melalui lika-liku hidup di dunia fana ini. Mulai dari membantu mencari bahan untuk praktikum, baceman tugas, hingga membantu mengerjakan tugas teman kita.
Dulu....
Pertama kita bertemu mulut serasa terkunci bagai jarum yang menari-nari di atas lidah yang penuh dengan dosa-dosa yang luar biasa besarnya. Rasa takut dan malu berpadu menjadi satu membelenggu keberanian dan rasa ingin tahu siapa kamu, kamu, dan kamu.
Seiring dengan berjalannya waktu….
Goresan-goresan tinta perpecahan dan persatuan di atas lembaran-lembaran putih kehidupan mulai kita alami bersama. Suka-duka maupun sedih-senang kita terjang bersama. Meskipun terkadang kita banyak mengeluh tentang tugas-tugas yang ada. Akan tetapi, kebersamaan kita lah yang membuat kita bisa melalui lika-liku hidup di dunia fana ini. Mulai dari membantu mencari bahan untuk praktikum, baceman tugas, hingga membantu mengerjakan tugas teman kita.
Seiring dengan berjalannya waktu….
Cinta pun tumbuh di sela-sela keseharian kita. Mulai dari cinta sebagai teman biasa, cinta sebagai sahabat, cinta sebagai saudara, cinta sebagai pacar, bahkan cinta yang mencakup keseluruhan dari itu semua. Cinta itu tumbuh sedikit demi sedikit. Bagaikan pohon kehidupan yang dimulai dari biji buah yang sangat teramat kecil. Sedikit demi sedikit tumbuh menjadi tumbuhan kecil mungil yang tak berdaya yang lama-kelamaan tumbuh menjadi sebuah pohnon yang kuat dan gagah perkasa dengan batang besar yang menyokong pohon itu agar dapat terlihat tegak dan kokoh, daun lebar dan lebat yang dapat mengayomi semua yang ada dibawah pohon tersebut , serta akar kuat yang mendasari dan menopang segala berat yang ada pada pohon tersebut.
Kini….
Aku hanya dapat menggoreskan tinta-tinta warna-warniku dalam sebait cerita yang kupenggal dari milyaran kisah kita yang berwarna-warni.
Suatu saat….
Meskipun aku tak tahu yang akan terjadi nanti maupun esok hari. Akan tetapi, aku tahu dan percaya jika kita akan berusaha yang terbaik untuk diri kita, orang-orang di sekeliling kita, dan untuk dunia agar menjadi lebih baik. Menjadi orang-orang yang sukses dan bermanfaat. Karena, aku yakin kalau kita bisa!!!. . . . .kita bisa!!!. . . . .kita. . . .bisa!!!
No comments:
Post a Comment