Ekosistem
akuatik di dalamnya terdiri dari sistem geology memiliki peranan penting dan
sangat berpengaruh dalam menampung ataupun menghasilkan bahan-bahan organic
maupun inorganic seperti C, N, P, K, Si, dan lainnya. Iklim juga sangat
berpengaruh dalam mengatur intensitas cahaya dan temperature yang ada di
lingkungan. Selain itu dampak dari manusia juga berpengaruh dalam perubahan
struktur ruang dari ekosistem tersebut yang juga dapat mempengaruhi pengaturan
cahaya dan temperatur. Hasil pengaruh antara geology, iklim dan dampak manusia
sangat berpengaruh terhadap kelimpahan produsen-produsen primer yang merupakan
penghasil bahan-bahan organic yang biasa digunakan oleh para decomposer maupun
consumer lainnya seperti bakteri, ikan, makrofauna benthic maupun yang lainnya
yang akan diolah yang juga akan menghasilkan bahan-bahan organic yang sukar
diolah lagi. Bahan-bahan organic maupun inorganic yang dihasilkan oleh proses
geology selain berpengaruh langsung terhadap produsen primer juga dapat
berpengaruh langsung terhadap decomposer tanpa melalui produsen primer. Hasil
dari proses geologi, iklim dan dampak manusia merupakan penyusun suatu
lingkungan yang menyediakan tempat hidup untuk suatu organisme yang biasa
disebut Biotope. Sedangkan
decomposer, produsen primer dan hasil yang dihasilkannya merupakan komponen
biotik yang menyusun suatu lingkungan tersebut yang biasa disebut Biocoenosis. Ekosistem akuatik tersebut
terdiri dari komunitas biotik dan lingkungan abiotic yang merupakan ekosistem
terbuka yang biasanya keseimbangannya sangat dinamis. Ekosistem terbuka dapat
meregulasi atau mengatur dirinya sendiri hingga derajat atau keadaan tertentu. Perbedaan
antara ekosistem terbuka dan ekosistem tertutup adalah inputnya. Ekosistem
terbuka inputnya segala hal yang dapat diperbaharui (renewable) dan tak
terhingga (unlimited). Sebaliknya segala hal yang tidak dapat diperbaharui dan
terbatas.
No comments:
Post a Comment