Friday, January 11, 2013

Aquatic Ecosystem: How do they work?



Ekosistem akuatik di dalamnya terdiri dari sistem geology memiliki peranan penting dan sangat berpengaruh dalam menampung ataupun menghasilkan bahan-bahan organic maupun inorganic seperti C, N, P, K, Si, dan lainnya. Iklim juga sangat berpengaruh dalam mengatur intensitas cahaya dan temperature yang ada di lingkungan. Selain itu dampak dari manusia juga berpengaruh dalam perubahan struktur ruang dari ekosistem tersebut yang juga dapat mempengaruhi pengaturan cahaya dan temperatur. Hasil pengaruh antara geology, iklim dan dampak manusia sangat berpengaruh terhadap kelimpahan produsen-produsen primer yang merupakan penghasil bahan-bahan organic yang biasa digunakan oleh para decomposer maupun consumer lainnya seperti bakteri, ikan, makrofauna benthic maupun yang lainnya yang akan diolah yang juga akan menghasilkan bahan-bahan organic yang sukar diolah lagi. Bahan-bahan organic maupun inorganic yang dihasilkan oleh proses geology selain berpengaruh langsung terhadap produsen primer juga dapat berpengaruh langsung terhadap decomposer tanpa melalui produsen primer. Hasil dari proses geologi, iklim dan dampak manusia merupakan penyusun suatu lingkungan yang menyediakan tempat hidup untuk suatu organisme yang biasa disebut Biotope. Sedangkan decomposer, produsen primer dan hasil yang dihasilkannya merupakan komponen biotik yang menyusun suatu lingkungan tersebut yang biasa disebut Biocoenosis. Ekosistem akuatik tersebut terdiri dari komunitas biotik dan lingkungan abiotic yang merupakan ekosistem terbuka yang biasanya keseimbangannya sangat dinamis. Ekosistem terbuka dapat meregulasi atau mengatur dirinya sendiri hingga derajat atau keadaan tertentu. Perbedaan antara ekosistem terbuka dan ekosistem tertutup adalah inputnya. Ekosistem terbuka inputnya segala hal yang dapat diperbaharui (renewable) dan tak terhingga (unlimited). Sebaliknya segala hal yang tidak dapat diperbaharui dan terbatas. 

No comments:

Post a Comment